Nusantara: Romantisme Masa Lalu

Pernahkah kalian menyaksikan satu fenomena unik saat mendapati seorang aktor atau aktris Indonesia yang mendapat porsi berperan di film internasional atau di film garapan Hollywood misalnya? Pasti pernah karena berulang-ulang fenomena itu muncul. Apakah itu? Euforia skala nasional. Berbagai media massa dibanjiri postingan masyarakat Indonesia yang beramai-ramai membicarakannya. Bahwa Indonesia sudah diakui dunia internasional, kualitas aktor dan aktris Indonesia mulai diperhitungkan. Kenapa kaget? Begitu juga saat brand lokal go internasional. Tidak perlu kaget yang berlebihan. Memang disana seharusnya posisi kita. Nation proud is good, but underestimate your kind is another issue. Seakan sebelumnya bangsa kita ini lemah dibanding yang lain.

Sedikit menoleh ke beberapa abad silam, Indonesia sudah sangat terkenal di kancah dunia. Hanya saja bukan dengan label Indonesia, tetapi lebih dikenal sebagai Nusantara atau Nuswantara. Sebelum dijajah oleh bangsa Eropa (Indonesia tidak hanya dijajah oleh Belanda dan Jepang. Dalam beberapa masa yang pendek, kita pernah dijajah oleh Portugis, Spanyol, Inggris, dan Perancis), Nusantara sudah kondang sebagai salah satu pusat perdagangan rempah dunia. Pasti sudah pernah dengar tentang Jalur Sutra. S alah satu jalur yang paling banyak terintegrasi dengan Jalur Sutra adalah jalur perdagangan rempah dan komoditas lain yang berasal dari Nusantara. Sekarang Jalur Sutra akan dibangkitkan oleh China di masa modern ini dengan agenda yang lebih komplek dan modern. Nanti akan ada tulisan tersendiri soal itu.

Nusantara dikaruniai alam dan tanah yang subur. Sangat subur. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Bahkan jin buang anak di sebuah area pertanahan, beberapa waktu kemudian area tadi tumbuh menjadi perumahan dan kawasan elit sekarang. Lalu Singapura nih ya, untuk memperluas garis pantainya pakai tanah dari Indonesia. Hasilnya sekarang Singapura sekarang menjadi salah satu top tier negara maju di dunia. Heuheuheu.

Nusantara sangat subur. Berbagai tanaman tropis yang menghasilkan rempah tumbuh subur bahkan tanpa perawatan. Jalur perdagangan kuno menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, sekitar Laut Hitam, Balkan bahkan ke Venezia. Selain itu ada juga jalur ke Mesopotamia, Mesir dan beberapa daerah Afrika.

Bukan hanya barang mentah, komoditas olahan juga diekspor ke bangsa dan kerajaan-kerajaan kolega. Oleh karenanya, dari dahulu Nusantara sangat kenal dengan kekuatan maritimnya. Negara kepulauan dan tersambung dengan jaringan perdagangan internasional tentu berkewajiban membangun armada maritim yang kokoh. Tengoklah ketangguhan Kapal Phinisi, pasukan laut Majapahit atau pasukan laut Sriwijaya. Bukan kaleng kerupuk, bos!

Soal seni, Nusantara juga sangat maju. Itulah mengapa Nusantara dengan bangsa Indonesia-nya merupakan peradaban yang maju. Pernahkah kalian memperhatikan karya seni kuno kita? Take one sample. Ukiran. Berbagai candi, patung, senjata, tiang bangunan, pintu rumah kuno penuh dengan ukiran yang rumit, halus, dan mengandung nilai filosofi. Seni adalah kebutuhan tersier manusia, kebutuhan yang mahal dan dapat dipenuhi saat kebutuhan primer dan sekunder sudah tercukupi dengan sangat baik. Akankah kalian pergi ke bioskop, membeli tiket saat kalian dalam keadaan belum makan seharian penuh? Akankah kalian pergi bertamasya saat kalian belum mampu membeli setelan pakaian? Atau akankah kalian membeli motor Harley Davidson saat anak kalian belum mampu membayar iuran bulanan sekolahnya, belum membeli peralatan sekolahnya? Sayangnya sekarang, pertanyaan ketiga tadi jawabannya adalah iya meskipun bukan motor Harley Davidson. Sorry, out of the line. Kembali lagi pada topik sebelumnya, artinya masyarakat Nusantara kala itu sudah makmur, sejahtera, dan sebagai salah satu poros perdagangan dunia.

(bersambung ya gaes ya)


Gunawan Wiyogo Siswantoro


Jakarta, 4 Maret 2022

Comments

Popular posts from this blog

Labirin 'Loopless' Bernama Dilatasi Waktu (Opini)

Jaya Jaya Wijayanti! (Resensi Buku Seri Kelima Gajah Mada: Hamukti Moksa)